
The Witcher 3: Wild Hunt
The Witcher 3: Wild Hunt tetap jadi game RPG di 2025 berkat cerita epik, dunia terbuka yang hidup & karakter legendaris Geralt of Rivia.
Di tengah gelombang game AAA yang berlomba-lomba menghadirkan grafis realistis dan mekanik kompleks, The Witcher 3: Wild Hunt tetap berdiri kokoh sebagai salah satu RPG terbaik sepanjang masa. Dirilis pada tahun 2015 oleh CD Projekt Red, game ini masih menjadi pembicaraan hangat bahkan hingga satu dekade setelah perilisannya—dan itu bukan tanpa alasan.
Gameplay Menarik Game The Witcher 3
Hal pertama yang membuat The Witcher 3 begitu menakjubkan adalah dunia terbukanya yang sangat luas dan imersif. Dari hutan-hutan berkabut di Velen, kota penuh intrik di Novigrad, hingga keindahan pegunungan Skellige yang liar—setiap wilayah memiliki karakter dan atmosfer yang khas.
Berbeda dengan banyak game open-world lainnya, setiap sudut dunia The Witcher 3 terasa memiliki cerita. Bahkan misi sampingan pun ditulis dengan penuh perhatian, sering kali mengandung dilema moral yang membuatmu berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan. Tidak ada pilihan yang benar-benar “hitam” atau “putih” dalam game ini—hanya konsekuensi.
Geralt: Antihero yang Manusiawi
Pemain berperan sebagai Geralt of Rivia, seorang pemburu monster profesional yang dikenal sebagai Witcher. Di balik wajah dingin dan nada bicara datar, Geralt adalah karakter yang kompleks—setia, filosofis, namun juga kejam bila diperlukan.
Perjalanannya bukan hanya tentang memburu monster. Dalam Wild Hunt, Geralt mengejar anak angkatnya, Ciri, yang diburu oleh pasukan supranatural bernama Wild Hunt. Dalam pencarian ini, pemain disuguhkan petualangan epik yang penuh emosi, pengkhianatan, dan pilihan-pilihan berat.
Yang menarik, dialog dan pilihan pemain benar-benar memengaruhi alur cerita, termasuk siapa yang hidup, siapa yang mati, bahkan bagaimana akhir kisah Geralt sendiri.
Mekanik Pertarungan dan Sistem Alchemy
Sistem pertarungan dalam The Witcher 3 menggabungkan elemen pedang, sihir ringan (Signs), dan alkimia. Geralt harus pintar mempersiapkan diri sebelum menghadapi musuh—meneliti kelemahan monster, meracik ramuan, dan memilih senjata yang tepat. Pendekatan ini membuat setiap pertempuran terasa lebih strategis dan memuaskan.
DLC yang Sama Kuatnya dengan Game The Witcher 3
Tak lengkap membahas The Witcher 3 tanpa menyebut dua ekspansi besar: Hearts of Stone dan Blood and Wine. Kedua DLC ini bahkan setara dengan game tersendiri—baik dari segi cerita, kualitas, maupun durasi. Blood and Wine bahkan memperkenalkan wilayah baru, Toussaint, yang memukau secara visual dan atmosferik.
Penutup
Hingga hari ini, The Witcher 3: Wild Hunt terus mendapat cinta dari komunitas gamer. Versi next-gen dengan peningkatan grafis, mod buatan komunitas, dan dukungan berkelanjutan membuatnya tetap relevan.
Lebih dari sekadar game, The Witcher 3 adalah karya seni interaktif. Ia menunjukkan bahwa video game bisa menjadi medium penceritaan yang dalam, penuh makna, dan benar-benar meninggalkan jejak di hati pemain.